Selasa, 02 November 2010

Sadarkah Mereka Adalah Wakil Rakyat

Dulu mereka menyerukan, aku akan membawa Indonesia berjaya, membangun Indonesia, membangun perekonomian yang kuat, menjanjikan semuanya kepada rakyat. Tapi apa yang terjadi setelah kekuasaan itu ada pada mereka?Saat ratusan rakyat akhirnya memasuki ruangan kerja mereka, mengemis karena tidak tahan lagi dengan penderitaan yang membelenggu, mereka seakan tak perduli. Menit, jam, terlewatkan menunggu mereka kepercayaan rakyat itu, tak jua membuat harapan mereka pudar.

Rakyat semakin bingung, beginikah pemerintahan itu, kepada siapa lagi masyarakat itu percaya untuk membawa negara ini? Seharusnya mereka menyambut, datang ratusan masyrakat dari segala penjuru Indonesia, untuk menanyakan apakah mereka masih perduli? Rakyat ingin mendengar langsung dari mereka kepercayaan bangsa itu, Ada apa dengan pemerintahan Indonesia?

Ratusan rakyat itu, memberikan tangan, apa yang harus kita perbuat? Karena mereka masih ingin mempertahankan NKRI. Menunjukkan mereka masih berharap masalah ini bisa diselesaikan dengan cepat.





















Siapakah Aku Yang Sejati?



Oleh: Hendra

Judul tulisan ini mungkin bisa dianggap lucu dan tidak terlalu serius , tetapi sebenarnya dalam belajarmengenali diri sendiri adalah bagian dari proses menemukan Aku Sejati (jati diri yang sesungguhnya). Selain itu mengenali diri sendiri juga seharusnya merupakan tahap awal dari proses Siu Sing Yang Sin (revisi jiwa dan raga), karena tanpa mengenali diri sendiri berarti kita tidak mengetahui apa dan bagaimana diri kita ini, lalu apa yang mau direvisi supaya lebih baik?

Apakah Aku Sejati Itu?

Menurut saya, aku sejati adalah jati diri kita (berupa eksistensi) yang sesungguhnya yang ada dahulu, sekarang dan yang akan datang. Setiap orang memiliki jati diri yang mempunyai keunikannya masing- masing. Kata "keunikan" ini sengaja dipakai untuk menggantikan kata "kelebihan dan kekurangan" agar kita tidak terjebak dalam pandangan untuk saling membandingkan. Keunikan jati diri masing-masing ini adalah merupakan hasil dari proses-proses terdahulunya dan merupakan awal dari proses kedepan yang juga tidak perlu dibandingkan dan dinilai berlebihan, akan tetapi haruslah dipahami dan disadari sepenuhnya.

Justru Siu Tao ( ) itu tujuan pokoknya adalah untuk meningkatkan kualitas dari "Aku Sejati" kita masing-masing. Maka alangkah ironisnya jika kita Siu Tao ( ), tetapi tidak tahu dulu apa dan bagaimana "Aku Sejati" kita masing-masing ?!?

Bagi seorang yang praktis dan simpel, apalagi yang sudah memiliki dasar-dasar pengertian mengenai konsep Tao yang relatif cukup kuat memang akan lebih mudah menangkap pengertian dan mencernanya sehingga dapat membayangkan dan mempersepsikan apakah AKU SEJATI itu.

Tetapi tentunya wajar dan sangat manusiawi jika seorang yang belum mengerti menjadi semakin bingung dan tidak mengerti apa dan bagaimanakah AKU SEJATI itu sebenarnya, apalagi jika dalam pembahasan dan penjelasan-penjelasannya banyak menggunakan bahasa dan istilah-istilah yang cenderung membingungkan . Contohnya ada Nyawa, Roh, Jiwa, Sukma, Hati, Hati Nurani, Kesadaran, Bawah Sadar, Mental, Aku Sejati, Yensen, Linghuen, Sin, Sing dan lain-lainnya.

Pada dasarnya pemikiran pokok dalam penulisan ini bukanlah mau membahas dan memperdebatkan semua istilah dan kata-kata diatas. Adapun saya lebih cenderung untuk mengajak pembaca berpikiran praktis dan simpel dalam permasalahan merevisi diri dengan titik tolak pengenalan diri (katakanlah "Aku Sejati") yang lebih dipandang dari sudut psikologi modern yaitu dengan mengenal kepribadian diri kita masing-masing untuk kemudian melangkah kedalam suatu usaha pengontrolan dan perbaikan kepribadian kearah yang lebih positif.

Hal ini menurut saya mungkin lebih relevan, jelas dan lebih bermanfaat sebelum kita berbicara terlalu jauh dalam keabstrakan yang sangat dalam.

Secara singkat dapat saya utarakan bahwa hal - hal yang harus dapat kita kenali dari diri kita adalah sebagai berikut:

* Sifat - sifat dan karakter

Setiap orang pasti membawa sifat-sifat dan karakternya sendiri-sendiri, setiap orang walaupun bisa saja ada kemiripan tapi tidak pernah ada yang sama persis dalam hal ini.

Menurut saya sebenarnya sifat-sifat dan karakter dalam diri seseorang ini tidak ada batasan "baik-buruknya" karena bagaikan "rasa dan aroma dalam setiap masakan saja", hanya saja kalau banyak orang yang dapat menerima dan menyenangi maka dianggap "baik" sedangkan kalau banyak orang tidak dapat menerima dan tidak suka maka dinilai "tidak baik". Tentu pada akhirnya mau tidak mau harus "ada penilaian", yang mana sebagai kaum Siu Tao ( ) kitapun tidak bisa terlepas dan sudah sewajarnya berusaha mengejar nilai-nilai berlaku yang baik.

* Hasrat dan keinginan

Setiap orang pasti memiliki hasrat dan keinginannya masing-masing, yang biasanya adalah merupakan refleksi dari sebuah bentuk ideal / cita-cita yang awalnya bersumber dari ego. Dalam bentuk yang paling sederhana dan murni bisa disimpulkan bahwa ego semua manusia itu pada dasarnya adalah "baik" karena secara alamiah bersumber dari "survival spirit" (naluri mempertahankan hidup). Sehingga setiap manusia selalu bermotivasi untuk mempertahankan hidupnya serta terus mengembangkan hidup ke kondisi yang semakin baik dan jauh dari resiko - resiko kesusahan baik secara fisik maupun mental.

Nah, karena begitu kompleknya keadaan yang ada maka akhirnya latar belakang dan kesempatan yang ada pada seseorang akan berbeda dengan orang lainnya. Hal ini pulalah yang kemudian harus bisa juga dipahami dan disadari sehingga kita bisa benar-benar menyatu dengan hasrat dan keinginan kita sesuai kealamiahannya masing-masing (hasrat dan keinginan ini saya anggap sebagai suatu daya pendorong gerak yang sangat murni dan tulus). Tetapi tentunya keadaan sosial tetap harus dijadikan rambu-rambu keseimbangan geraknya.

* Kemampuan

Penguasaan terhadap suatu hal yang merupakan ciri khas seseorang yang dimiliki dan didapat secara dan dalam kealamiahannya masing - masing, haruslah terus digali dan dikembangkan serta dipergunakan secara positif demi kepentingan kebaikan yang semakin luas semakin baik. Dalam hal ini yang namanya kemampuan itu, normalnya memang akan selalu terasa kurang bagi semuanya, karena adanya kondisi persaingan yang semakin mengetat.

Oleh karena itu jika bisa mengenal kemampuan diri maka secara lebih gampang pula kita dapat terus mengembangkannya sehingga mencapai suatu level yang relatif tinggi. Biasanya kemampuan seseorang itu berupa wawasan, pengetahuan, kepandaian dan keahlian, yang merupakan hasil dari perpaduan antara intelegensi dan emosi melalui proses belajar (baik sekolah maupun otodidak) serta pengalaman-pengalaman sepanjang hidupnya.

Dari sini, maka kita dapat disimpulkan bahwa "belajar" dan "berlatih" adalah dua hal pokok yang sangat berperan dalam usaha meningkatkan kemampuan diri.

* Ketidakmampuan & keterbatasan

Diluar kemampuan yang ada, maka adalah hal yang alami pula bahwa setiap insan didunia ini selalu diliputi juga oleh ketidakmampuan dan keterbatasan (sengaja penulis tidak menggunakan kata "kelemahan" untuk memberikan nuansa optimisme).

Adapun merupakan hal yang juga tidak kalah pentingnya dalam proses pengenalan diri kita masing-masing untuk justru lebih mengenal ketidakmampuan dan keterbatasan yang ada dengan motif untuk memperbaiki dan merubahnya sebisa mungkin sehingga menjadi faktor yang bahkan dapat diandalkan. Dalam masalah ini memang kemauan dan usaha keras secara konsisten mutlak diperlukan , karena biasanya untuk dapat bisa "mengakui" bahwa kita mempunyai ketidakmampuan dan keterbatasan saja sudah sangat sulit (karena harus melawan ego dan kesombongan kita) apalagi untuk merubahnya.

Modal dasar utama yang diperlukan untuk mengatasi hal ini adalah kejujuran dan keterbukaan. Akan tetapi dilain sisi, jangan pula kita sampai terjerumus dan terseret arus pola berpikir pesimis yang akhirnya justru membesar-besarkan faktor ketidakmampuan dan keterbatasan yang ada menjadi senjata dan alasan untuk meng "cover" semua hal dalam kehidupan ini yang memang sulit dan berat bagi siapapun.

* Latar belakang

Latar belakang bisa dianggap sebagai akar dari semua perkembangan yang timbul dan ada sekarang ini bagi siapapun juga. Walau kita pada akhirnya memang tidak perlu mempermasalahkan tapi bisa memahami latar belakang dari diri kita sedikit banyak dapat berguna untuk mengetahui siapa dan bagaimana diri kita yang sesungguhnya.

Oleh karena itu pula dalam metode-metode pengembangan kepribadian yang paling modern sekalipun, pemanfaatan latar belakang diri seseorang sebagai alat refleksi diri untuk membangkitkan pemicu semangat kearah yang lebih efektif masih sangat ampuh dan bermanfaat. Didalam hal ini kita sebagai seorang insan Tao modern yang proaktif tentunya diharapkan juga dapat memahami dan menyadari hal tersebut, sehingga dapat memandang diri sekarang ini secara komprehensif sebagai suatu hasil dari proses-proses terdahulu yang berkesinambungan untuk dijadikan landasan kearah depan yang lebih baik dan semakin baik.


Bagi sebagian orang mengenali diri sendiri mungkin adalah masalah yang mudah tapi umumnya sebagian besar orang menganggap adalah masalah yang sukar dan sulit. Secara pribadi saya sendiri berpendapat bahwa mengatasi proses pengenalan diri sendiri ini memang bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah dan gampang. Permasalahan utama yang sering timbul dan menghambat kita untuk dapat mengenali diri kita ini adalah kemampuan diri untuk berdiri secara "jujur, obyektif dan adil" dalam memberikan pandangan terhadap diri sendiri.

Nah, dalam kenyataannya memang hal inilah yang justru jarang bisa dilakukan oleh setiap orang . Akhirnya proses mengenali diri sendiri ini memang akan menjadi sangat sulit dan membingungkan karena faktor ketidak jujuran, ketidak obyektifan dan ketidak adilan dalam memandang diri itu sendirilah yang harus bisa disadari dan diperbaiki (revisi).
Mempertahankan PANCASILA, Meneguhkan ke-BHINNEKA-TUNGGAL-IKA-an...!!!

INDONESIA PENUH WARNA - Konsolidasi Nasional Bhinneka Tunggal Ika II adalah sebuah ruang untuk konsolidasi bagi masyarakat jaringan Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI) se-Indonesia yang diselenggarakan oleh ANBTI bekerjasama dengan Perkumpulan Bhinneka Tunggal Ika (PBTI) pada 25- 31 Oktober 2010.

Indonesia Penuh Warna adalah tema untuk berbagai kegiatan yang mengiringi jalannya Konsolidasi Nasional, seperti pameran, panggung, dan pawai budaya Bhinneka Tunggal Ika.

Hal ini sungguh dirasakan penting sebagai sarana publik untuk lebih memahami bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan budaya paling beragam di dunia.

Keberagaman Indonesia ini dipertegas dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti berbeda-beda tetapi satu.

Rangkaian kegiatan Pekan Nasional "Indonesia Penuh Warna" sebagai berikut;

01.Pawai Budaya (31 Oktober 2010 | Pukul.13:00WIB)
Akan diikuti oleh peserta Konsolidasi Nasional Bhinneka Tunggal Ika Ke II utusan dari 33 propinsi dan para peserta lain yang ada di Jabodetabek.
Menampilkan pakaian adat serta musik tradisonal dari 33 propinsi dengan menggunakan mobil hias.
Pawai akan dimulai Pukul.13:00WI berawal (start) dari depan Museum Fatahilah menuju Jalan.Lada, mengitari Stasiun Kota, menuju Jalan.Kali Besar kemudian menuju Jalan.Kunir dan berakhir kembali diMuseum Fatahilah.

02.Panggung Budaya (31 Oktober | Pukul.16:00WIB)
Digelar diMuseum Fatahilah, diiisi berbagai pertunjukan seni spektakular dalam bentuk lagu, musik, tarian tradisional, Barongsai, Kungfu Shaolin, Ondel-Ondel Betawi dan pertunjukan memukau lainnya yang dimeriahkan oleh artis-artis Ibu kota dan berbagai kelompok kesenian daerah.
Menunjukkan kepada dunia bahwa INDONESIA ADALAH BERAGAM!

03.Lomba Permainan Anak
Aneka lomba permainan anak Nusantara di halaman museum Fatahilah, dimana pengunjung dapat mengikuti permainan dengan gratis.

04.Lomba Fotografi Berhadiah Total Rp.6.000.000
Tema: INDONESIA PENUH WARNA
Obyek Foto: Pawai & Panggung Budaya BHINNEKA TUNGGAL IKA - INDONESIA PENUH WARNA
Syarat dan Ketentuan :
1. Terbuka untuk Pelajar/Mahasiswa(melampirkan copy KTM) & Umum
2. Medium Pengambilan Gambar Bebas (bisa dari ponsel)
3. Teknik kamar gelap/komputer tidak dibolehkan
4. Mengirimkan hasil foto ukuran 5R (max.3)
5. Menyertakan soft copy (medium bebas) jpeg/tif/ HiRes
6. Paling lambat diterima tgl. 5 Nop. 2010
7. Pengumuman pemenang tgl 10 Nop. 2010


.::: ACARA INI GRATIS DAN TERBUKA UNTUK UMUM :::.

Untuk Informasi Lebih Lanjut, Anda Dapat Menghubui:
ALIANSI NASIONAL BHINNEKA TUNGGAL IKA (ANBTI)
Jalan.Tebet Barat Dalam VII No.19 Tebet Jakarta Selatan - Indonesia 12810
Telepon/Facsimile: (021) 831.2771
E-Mail: pameran@anbti.org
Website: www.anbti.org

(Contact Person.Nina : 0818638288)
[Jakarta, 25 Oktober 2010] – Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI) akan menggelar Konsolidasi Nasional Bhinneka Tunggal Ika II dalam rangkaian acara Pekan Indonesia Penuh warna di Jakarta pada 25-31 Oktober 2010. Sekitar 500 orang jaringan ANBTI se-Indonesia, terdiri dari tokoh masyarakat, adat, akademisi, aktivis gerakan sosial pro-demokrasi, gender dan HAM, lintas iman dan profesi akan berkumpul untuk membahas persoalan kebangsaan aktual seperti persoalan kebebasan beragama serta berkeyakinan, persoalan HAM, pemenuhan hak dasar warga negara, pengelolaan sumber daya alam, dan persoalan perbatasan.



Konsolidasi nasional ini adalah salah satu bagian dari proses panjang gerakan mempertahankan keberagaman Indonesia sesuai dengan visi bangsa; bhinneka tunggal ika. Dimulai dari gerakan masyarakat sipil menolak disahkannnya Rancangan Undang-undang Pornografi pada April 2006 yang lalu, gerakan ini kemudian mengidentifikasi ada sebuah persoalan serius yang sedang terjadi di negeri ini. Persoalan itu tak lain adalah adanya upaya penyeragaman dalam kehidupan bernegara. Hal tersebut dilakukan dengan cara sistematis dengan membuat aturan hukum berdasar atas tafsir moral sempit agama tertentu. UU Pornografi adalah bukti bagaimana negara kini telah tunduk pada sebuah rezim moral agama tertentu dalam mengatur Indonesia yang memiliki realitas plural.



Konsolidasi ini juga dilaksanakan sesaat setelah berbagai kasus kekerasan antaranak bangsa terjadi akhir-akhir ini. Mirisnya, kasus tersebut menyeret kembali sentimen praktek feodal; baik berdasarkan suku ataupun agama. Kerusuhan di jalan Ampera-Jakarta, Tarakan-Kalimantan Timur, Cisalada-Bogor, dan Ciketing-Bekasi adalah sedikit contoh yang paling aktual dalam satu bulan terakhir ini. Kasus-kasus kekerasan atas nama agama jelas telah mencoreng citra Indonesia sebagai negara paling beragam sekaligus toleran. Pertanyaannya kemudian, apakah iya Indonesia adalah benar negara yang toleran?



Untuk itu, melalui rangkaian acara Pekan Indonesia Penuh Warna, ANBTI beserta jaringannya ingin melakukan cara-cara damai, melihat persoalan kebangsaan secara lebih jernih menggunakan cara-cara dialog dalam usaha penyelesaiannya. Pertemuan ini juga menjadi ruang bagi jaringan ANBTI untuk saling memperkuat rasa persaudaraan dan menjadi momentum kebangkitan masyarakat sipil untuk aktif dalam mempengaruhi setiap pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik.



Hasil rekomendasi pertemuan ini juga akan menjadi masukan pada pemerintah pusat dan daerah dalam membuat berbagai kebijakan publik. Rencana, usai konsolidasi, peserta akan diterima Wakil Presiden Boediono pada 29 Oktober 2010.



Selain mengadakan pertemuan untuk konsolidasi, masyarakat sipil ini juga akan memperingati hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2010. Pawai dan panggung budaya sebagai perayaan atas keberagaman Indonesia yang diikuti oleh peserta dari 33 Provinisi, akan digelar di Komplek Museum Fatahilah, 31 Oktober 2010, sekaligus menjadi acara pamungkas Pekan Indonesia Penuh Warna. Rangkaian acara Pekan Indonesia Penuh Warna adalah kontribusi masyarakat sipil dalam rangka menjaga dan merayakan keberagaman Indonesia. [ ]



Cp: Nike Vonik 085659623264/ Awigra 08176921757


Sesungguhnya kebhinnekaan bangsa Indonesia sudah membumi dalam kenyataan sejarah berabad-abad lamanya, yang terefleksi secara kuat dalam berbagai karakter tatanan kemasyarakatan meliputi tatanan ekonomi, sosial, budaya, politik dan penegakan hukum. Dengan proklamasi kemerdekaan negara Republik Indonesia 17 Agustus 1945, kebhinnekaan itu sepakat untuk ditunggalkan dalam semangat kebangsaan Indonesia. Negara seharusnya melindungi segenap tumpah-darah dan seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Kebhinnekaan bangsa Indonesia terus-menerus terancam oleh berbagai kekuatan ekstrem, termasuk dari aparatur pemerintahan, tatanan negara dan kalangan masyarakat yang memanfaatkan pembiaran serta kelemahan-kelemahan Negara. Konsolidasi Nasional Bhinneka Tunggal Ika II yang dihadiri oleh 33 provinsi, merumuskan berbagai masalah sebagai berikut
  1. Bhinneka Tunggal Ika selama ini hanya menjadi slogan dan belum menjadi pedoman hidup bersama Rakyat Indonesia. Sebagai bukti berbagai diskriminasi atas nama keberagaman justru dilakukan oleh Negara, berbagai politisasi agama yang berpotensi menimbulkan kekerasan.
  2. Berbagai kebijakan, maupun program daerah tidak mengakomodir kearifan lokal, sehingga masyarakat adat semakin terpinggirkan
  3. Pembiaran negara kepada pelaku pelanggaran hak berkeyakinan dan beragama serta pelaku kekerasan atasnama agama
  4. Diskriminasi pemenuhan hak dasar di wilayah perbatasan, daerah tertinggal.
  5. Eksploitasi Sumber Daya Alam yang menyengsarakan masyarakat.
Rekomendasi:
  1. Hapuskan semua bentuk diskriminasi berdasarkan keyakinan dan agama.
  2. Hapuskan berbagai kebijakan yang diskriminatif.
  3. Mendukung proses perumusan kebijakan yang partisipatif.
  4. Pemerintah wajib menyelesaikan persoalan di Papua sesegera mungkin melalui dialog terkait kegagalan Undang-undang nomor 21 Tahun 2001.
  5. Meninjau kembali, merevisi, ataupun mencabut UU Pornografi yang mengancam keberagaman budaya serta menindak tegas penggunaan pornografi untuk kepentingan ekonomi.
  6. Amandemen Pasal 33 Ayat 4 UUD 1945 yang telah memberikan ruang terjadinya eksploitasi terhadap Sumber Daya Alam.
  7. Menghentikan segala bentuk privatisasi untuk menasionalisasi aset-aset negara di bawah pengawasan rakyat
  8. Amandemen Pasal 28 J ayat 2 UUD 1945 menghambat pemenuhan Hak Asasi Manusia.
  9. Membangun sistem pemerintahan yang efisien dan efektif di wilayah laut.
  10. Moratorium seluruh kebijakan yang diskriminatif terhadap SARA, merusak lingkungan atau yang mengakibatkan perubahan bentang alam, diskriminatif terhadap perempuan serta melanggar hak-hak dasar masyarakat (adat/lokal) untuk ditinjau ulang demi kedaulatan rakyat yang berkeadilan sesuai mandat konstitusi.
  11. Mempercepat pembangunan di wilayah perbatasan dan pulau terdepan.
  12. Putusan Mahkamah Konstitusi harus mencantumkan batas waktu dan konsekuensi hukum apabila tidak dilaksanakan.
  13. Meningkatkan kemampuan diplomasi aktif Kementrian Luar Negeri untuk kepentingan mempertahankan wilayah perbatasan.
  14. Menyadari perlunya peningkatan pemahaman akan konstitusi, maka perlu membangun kesepakatan bersama antara ANBTI dengan lembaga-lembaga negara dalam peningkatan kapasitas terkait pemahaman dan implementasi Konstitusi dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa, demi eksistensi Negara Republik Indonesia, maka negara harus berpegang teguh pada Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.

    Jakarta, 27 Oktober 2010 Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika Nia Sjarifudin Sekretaris Jendral

Apakah laut itu sebenarnya pemisah atau sebaliknya

Dalam pemikiran yang lugas, kita mengartikan laut itu pemisah, dimana kita tidak bisa melewatinya secara bebas. Laut itu memisahkan- misahkan Indonesia hingga lebih dari 17 ribu bagian yang kita sebut itu pulau. Tak banyak orang berpikir bahwa laut itu sebagai pemersatu bangsa Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Begitulah akhirnya masyarakat Indonesia itu merasa hidup sendiri dan menggolong-golongkan diri.Sebenarnya kita harus sadar dengan apa yang terjadi sekitar 67 tahun yang lalu, sebelum Indonesia merdeka, begitu gampangnya masyarakat Indonesia diperbudak, diadu domba dikarenakan, hidup Indonesia mengolong-golongkan diri, memiliki tujuan masing-masing dan hanya mementingkan diri sendiri dan golongan. Akankah ada Negara Kesatuan Republik Indonesia tanpa di satukan oleh laut?

Masa itu kembali lagi, penjajah itu bukan lagi yang kita kenal penjajah, tapi kelompok itu menjadi penjajah bagi kelompok lain. Kelompok-kelompok yang dinyatakan memiliki dasar yang kokok bagi pemiliknya. Saling menyatakan kebaikan dengan merusak kenyamanan kelompok -kelompok yang lain. Menyatakan agama sebagai dasar pemikiran untuk berbuat, membuat masyarakat linglung dan tak berarah? Adakah itu masih kebaikan? Apakah agama itu untuk dipamer, adakah agama itu untuk dipajang di KTP, adakah agama itu menyatakan kita harus mati memperjuangkannya?

Tuhan tidak pernah menyatakan dan tidak pernah menetapkan ada 5 (lima) agama di Indonesia, Islam, Protestan, Katolik, Budha, Hindu. Tapi siapa yang membuat itu jadi kelompok yang sangat sensitif? Nama Agama itu menjadi Identitas yang sangat diperjuangkan dan penuh dengan kesalahpahaman.Siapa pernah bilang, " Agama yang dianutnya salah"? dia selalu menyebutnya benar, walaupun sebenarnya tidak mengerti agama yang dianutnya itu, dan selalu berusaha menyelamatkan identitas. Apakah agama itu hanya sebatas Identitas?.Dalam pengertian A-Gama yang artinya tidak kacau balau. Apa yang kita rasakan? agama itu membuat kita tidak nyaman lagi, dan berlawanan dengan makna agama itu sendiri.

"Tuhan itu baik pada semua orang", tidak semua bisa menerima itu karena telah menyatakan kelompoknya lah yang paling benar. Masyarakat Indonesia dengan bangga menyatakan bangga berbhineka, bangga berwarna, bangga memiliki banyak kebudayaan, tapi semuanya hanya dengan bualan, tanpa kita memeliharanya dengan baik.

NKRI mulai diragukan dan dipertanyakan, alternatif mulai muncul untuk mencari kenyamanan. Apakah NKRI bisa dipertahankan atau memisahkan diri dan bergabung dengan negara terdekat karena merasa yakin disana lebih baik. Mereka merasa bodoh untuk tetap berdiri di NKRI karena merasa tidak diperhatikan?

Tanah air ku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidakkan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai

Walaupun banyak negeri kujalani
yang mahsyur permai di kata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Disanalah ku rasa senang
Tanah ku tak kulupakan
Engkau kubanggakan

Tanah air ku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidakkan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai

Kembali syair lagu itu berkumandang, menyibak sejarah perjuangan mempertahankan NKRI. Perjuangan yang mulia hingga menghadiahkan Indonesia tercinta ini bagi kita satu Bangsa ,satu Tanah Air, Satu Bahasa yaitu Bahasa Indonesia. Kita hanya mempertahankan kemenangan mereka, dan itulah menjadi kebanggaan dan kemakmuran kita bersama.

Asa Itu Masih Ada,
Kalimat itu memberi harapan yang kuat untuk NKRI, menggugah ratusan orang yang berkumpul itu, membulatkan sisa harapan, mengumpulkan sisa tawa, hingga tawa itu menggema dan menyuarakan, mereka masih berjuang untuk INDONESIA BERSATU.















Gara-Gara TOKEK

Pagi begitu sejuk, kami masuk dengan sedikit berlari memasuki mobil. Perjalanan yang begitu menyenangkan menuju TMII. Mataku nanar memandangi pepohonan dan rumput yang hijau dipinggir jalan, tak kuduga sampai aku melihat seekor tokek kecil dibawah pagar yang dililiti bunga-bunga liar.

Tokek itu kupandangi dan mengingatkanku tentang tokek sekitar setahun lalu. Saat itu aku mau berangkat kerja. Saat mau berangkat, sisir dirumah kami hilang semua, gak nampak, pikiranku gak mungkin kerja tanpa sisiran. Aku pergi kerumah temanku, yang kebetulan dialah temanku yang paling dekat. Saat aku tiba, kulihat dia lari-lari dan sambil teriak-teriak, mereka bilang ada buaya kecil dirumah mereka. Aku penasaran, koq bisa ada buaya kecil dirumah itu, tapi memang rumah itu sudah terbilang tua. Mereka bilang ada dibalik pintu dapur. Dengan pelan-pelan pintu itu kubuka, aku lihat seekor tokek, sebesar bunglon. Aku akhirnya teriak, itu "tokek".Aku ambil sapu, kami berhasil menangkap tokek itu dengan tak sesusah yang kupikirkan. Biasanya sebangsa itu, lumayan susah ditangkap. Kami memasukkan ke plastik.

Aku bilang sama mereka, "ini tokek mahal, di tempat kerjaku, ada kemarin yang bilang ini obat HIV/AID dan bisa dijual" aku menjelaskan sama mereka, bahwa aku pernah dengar teman sekerjaku membicarakan tentang tokek yang bisa dijual sekitar 25.000.000, jika dia berat 2,5 ons, tapi yang kami dapat itu sekitar 1 ons saja.

Akhirnya mereka setuju jika tokek itu kubawa ke tempat kerja dan kugantungkan di stang motorku . Aku sangat hati-hati menjaga tokek itu, dan sedikit kusembunyikan karna aku malu jika aku ketahuan seorang cewek bawa tokek. Diperjalanan hujan sangat deras, dan harus singgah untuk berteduh. Kutinggalkan motorku, aku berlari ke sebuah bengkel yang sudah di penuhi lebih lima puluhan cowok yang sudah lebih dulu berteduh. Dan tidak ada satu orang pun cewek. Aku tetap harus berteduh disitu, karena tidak ada tempat lagi.

Saat aku berteduh, aku ingat tokek masih menggantung di stang motor itu. Dengan cepat aku berlari keluar dari bengkel itu dan mengambil tokek itu. Aku malu kalau orang sempat tahu aku bawa tokek, karena bayang tokek itu nampak dari luar dan kumasukkan dalam tas.

Tiba di tempat kerja aku dengan senang hati menunjukkan tokek itu kepada semua orang yang dikantor itu. Mereka heran, koq bisa aku menangkap tokek? Bosku bilang kalau itu belum bisa dijual, dan harus dipelihara dulu sampai dia seberat 2,5 ons. Akhirnya tokek itu diambil orang storeman kami, dia bilang dia bisa pelihara karena dia punya satu ekor dirumah.

Sekembali dari tempat kerja aku pergi kerumah temanku itu lagi dan masalah tokek tidak kupikirkan lagi. Tapi setiba disana, mereka menanyakan " gimana tokeknya, lakunya? tanya kawan temanku itu namanya samaran saja LS. Aku bilang sudah kukasih sama temanku kerjaku. Dia bilang" kamu kasih gitu saja, kamu nggak minta uang? tanya lagi. Aku ceritakan bahwa bahwa itu masih kecil dan belum laku dijual.Tapi dia ngotot, dalam pikiranya, kalo 2,5 ons dapat dijual sekitar 25 juta, pasti yang satu ons sudah terjual sekitar 10 sampai 15 juta.

Dan saat itu aku tidak kepikiran sampai disana. Saat itu LS masih pengaguran dan sangat kekurangan uang. Aku sedikit jengkel dengan pertanyaan dia. Dia biang bahwa dia sudah menanyakan sama orang bahwa tokek itu bisa laku sampai 15 sampai 10 juta, sampai-sampai katanya orang itu minta tokek tersebut. Aku bilang gak mungkin lagi, aku sudah kasih sama dia, aku nggak mungkin minta kembali. Tapi dia ngotot harus diminta balik dan kalau tidak kita minta uang dari storeman itu" katanya.Aku akhirnya bilang itu besok saja, aku minta di tempat kerja.

Setiba ditempat kerja, aku temui langsung storeman itu, aku menceritakan hal tersebut. Dia bilang tokek itu mati, karena kelupaan mengambil dari jok motor, sudah semalaman tokek itu didalam. Tapi dalam pikiranku itu mungkin tidak mati, tapi dia sudah pelihara, karena pertama kutanya, dia bilang masih hidup, dan ketika kumenceritakan tentang LS, dia bilang tokek itu masih tertinggal di jok dan mati. Pikiranku tak membahas, " ya sudalah.

Dua hari kemudian, LS meng SMS aku, dia menanyakan kembali uang itu dan bilang kalau dia tidak ada uang karena pengangguran. Sampai-sampai dia menghubungi aku dari wartel untuk menyakan uang tokek tersebut, dan akhirnya menuduhku makan uang itu sendiri dan membohonginya.Dalam pikiranya uang 10 juta ada samaku dan dia minta dibagi. Dia terlalu yakin karena dia mendengar dari orang bahwa itu mahal sekali.

Aku semakin gondok dan marah, aku tak sabaran akhirnya dia kumaki lewat SMS, dan dia membalas dengan makian juga. Dan juga teman baikku itu juga bilang kalau tokek itu aku jual. Oh, akhirnya aku menjelaskan sama dia, apa mungkin aku membohonginya, dan dia sedikit mengerti. Sampai sekarang LS masih menganggapku menipunya dengan masalah tokek itu, benar-benar menjengkelkan.


PInk Rose & Glory

PInk Rose & Glory

Pink Rose & HardWork

Pink Rose & HardWork