Hari Minggu 08 Agustus 2010, membuat saudara kita di Bekasi mengalami kesedihan, disaat mereka dilarang melakukan kebaktian digereja yang dekat dengan pemukiman Islam itu.Dan sampai akhirnya, seminggu kemudian kebaktian dilangsungkan di istana negara tanggal 15 Agustus 2010. Masyarakat yang saling menyapa itu akhirnya pecah dengan seruan "Tidak Boleh Ada Gereja Di sekitar Kami". Sedih mendengarnya, belum kasus-kasus yang membingungkan itu siap, sudah timbul masalah, yang mengundang perang saudara itu.
Kurang sadarnya rasa Nasionalisme di negriku, sehingga tega membuat kericuhan di tengah-tengah masyarakat, hanya karena berita yang tidak jelas itu. Sadarlah bangsaku, kita dinegara ini satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa, mengapa saling menyerang. Mengapa agama menjadi suatu permasalah yang hebat untukmu negriku.
Kericuhan itukah yang kamu minta saudaraku, yang menimpa masyarakat yang kamu bilang itu satu bangsa?.Siapakah mereka itu dibanding dengan orang-orang yang kamu lihat lalu-lalang disetiap harimu. Akankah wajahmu berisi kesombongan saat saling bertemu muka, hanya karena disebabkan perbedaan kepercayaan itu. Sampai kapan kita menemukan kedamaian di Indonesia ini.
Lihatlah bangsamu, menangis karna pukulan tanganmu, sampai kapan kamu bisa melihat semua itu terjadi. Itulah caramu memuji TuhanMu. Mata hati kecilmu pun kurasa tak tega melihat itu, tapi kamu buta dan menutup mata hatimu. Mengapa harus ada UUD di negara ini, Bukankah "Ketuhan Yang Maha Esa " lagi yang kamu pegang dalam beragama itu. Bukankah kamu sadar hal itu akan mengumbar seluruh pelosok negri ini menangis dan kemunafikan akan tertawa melihatnya. Karna sampai kapanpun kebenaran dan kepercayaan itu tak akan goyah oleh amukan? Hanya menimbulkan benci yang mendalam, jurang pemisah yang semakin terjal antara kita di Indonesia ini.
Bukankah kamu pernah impikan Indonesia ini aman, damai dan tentram. Semua menginginkan ini saudaraku . Bukankah kemerdekaan ini hadiah terindah dari pejuang-pejuang bangsa kita, yang rela berkorban , menumpahkan darah merebut dari mereka yang ingin menelantarkan bangsa ini. Mengapa kamu lain sendiri disini ? menunjukkan bahwa kamu sangat besar, berdiri tegap, menginjak-injak hak hakiki dari bangsamu itu?
Hai negriku, tunjukkanlah bahwa kamu masih memiliki jiwa nasionalisme untuk negri ini. Bertanah air yang satu, berbangsa yang satu, berbahasa yang satu yaitu Indonesia tercinta ini
Kurang sadarnya rasa Nasionalisme di negriku, sehingga tega membuat kericuhan di tengah-tengah masyarakat, hanya karena berita yang tidak jelas itu. Sadarlah bangsaku, kita dinegara ini satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa, mengapa saling menyerang. Mengapa agama menjadi suatu permasalah yang hebat untukmu negriku.
Kericuhan itukah yang kamu minta saudaraku, yang menimpa masyarakat yang kamu bilang itu satu bangsa?.Siapakah mereka itu dibanding dengan orang-orang yang kamu lihat lalu-lalang disetiap harimu. Akankah wajahmu berisi kesombongan saat saling bertemu muka, hanya karena disebabkan perbedaan kepercayaan itu. Sampai kapan kita menemukan kedamaian di Indonesia ini.
Lihatlah bangsamu, menangis karna pukulan tanganmu, sampai kapan kamu bisa melihat semua itu terjadi. Itulah caramu memuji TuhanMu. Mata hati kecilmu pun kurasa tak tega melihat itu, tapi kamu buta dan menutup mata hatimu. Mengapa harus ada UUD di negara ini, Bukankah "Ketuhan Yang Maha Esa " lagi yang kamu pegang dalam beragama itu. Bukankah kamu sadar hal itu akan mengumbar seluruh pelosok negri ini menangis dan kemunafikan akan tertawa melihatnya. Karna sampai kapanpun kebenaran dan kepercayaan itu tak akan goyah oleh amukan? Hanya menimbulkan benci yang mendalam, jurang pemisah yang semakin terjal antara kita di Indonesia ini.
Bukankah kamu pernah impikan Indonesia ini aman, damai dan tentram. Semua menginginkan ini saudaraku . Bukankah kemerdekaan ini hadiah terindah dari pejuang-pejuang bangsa kita, yang rela berkorban , menumpahkan darah merebut dari mereka yang ingin menelantarkan bangsa ini. Mengapa kamu lain sendiri disini ? menunjukkan bahwa kamu sangat besar, berdiri tegap, menginjak-injak hak hakiki dari bangsamu itu?
Hai negriku, tunjukkanlah bahwa kamu masih memiliki jiwa nasionalisme untuk negri ini. Bertanah air yang satu, berbangsa yang satu, berbahasa yang satu yaitu Indonesia tercinta ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar