Minggu, 29 Agustus 2010

Aku Tetap disana

Tanggal 29 Agustus 2010, Mengenal GMKI membuatku ini berdiri untuk mencari dan mengenali yang selama ini belum jelas kukenal dan sama sekali belum kusentuh. Sesuai dengan rencana bulananku aku harus mendekatkan diri dengan Mudika Katolik. Selama empat minggu sebelumnya sebenarnya aku sudah mencari tetapi belum memberikan jawaban yang pas, membuatku harus berusaha lagi. Minggu pertama tanggal 22 Agustus 2010, perkenalan melalui suster yang juga boru Pakpahan saat itu membuatku cepat kompak dan bercerita dengan lumayan mengundang tawa diantara kami.

Ada undangan malam itu untuk rapat jalan2 di Pantai Melur di mudika, gagal karna teman saya yang saya harap bisa menemani saya saat itu , gagal karna ada pesta marga dan akhirnya aku dan dia ikut manortor malam itu, dan mungkin akulah yang disebut (manortori naso goddang na), karna aku sama dia tidak ada hubungan marga sama sekali.
Tertarik ikut manortor saat itu , itu terdorong dari ingin tau rasanya manortor di goddang naposo.Sebenarnya cukup mengasyikkan.

Minggu ke II tanggal 29 Agustus 2010, begitu malasnya bangun ke greja jam 08.00 pagi, karna biasanya saya greja malam, dekat dormitori.Saya tidak bisa mendaftar jadi umat disana, Karna saya tidak dilingkungan dormitori dan harus sesuai dengan paroki masing2.Dua minggu ini saya sudah mulai di paroki Tembesi.

Saat perjamuan kudus, hujan tiba2 lebat sekali dan hampir 2 jam siap acara tidak juga menunjukkan tanda2 berhenti, aku mulai mencari cari teman disana, aku mulai jalan dari tengah2 gereja dan memandangi satu persatu dan hampir tidak ada yang kukenal. Tapi aku tak putus asa, aku terus mencari dan ketemu sama satu kampus, dan saat ketemu kami berserita sebentar mengenai kampus dan pekerjaan, aku menemukan teman2 ku satu persatu dan tak aku duga rupanya banyak juga.

Aku jalan sana dan jalan sini menghampiri teman2 ku. Aku ketemu sama yang teman yang sudah aktif jadi mudika, dan saat aku kasih tau aku ingin jadi anggota mudikan dia cukup senang dan mengajak saya jam 11.00 saat itu juga untuk ikut berkumpul ditempat biasanya orang itu berkumpul. Bercerita sedikit menunggu hujan brenti, tak berhenti2 juga. Kami akhirnya menerobos hujan itu dengan menggunakan motor.

Jam 12.00 dari rumah aku langsung menuju disana, cari mencari , putar sana sini akhirnya aku menemukan tempat itu dan benar mereka sudah memulainya,

Aku langsung duduk, mendengar dan mengikuti sebagaimana saya yang masih baru. Seperti belajar dikuliah, menggunakan buku bacaan, dan lengkap dengan buku tulis, bisa saya bilang tiap hari mereka membuat suatu tugas apa yang mereka kerjakan dalam seminggu itu, bagaimana pelaksanaanya , dan dikumpul saat itu serta dilaporkan dalam kebaktian tersebut, seperti itu seterusnya.

Saat saya mengikuti , seakan menemukan banyak pertanyaan dan menimbulkan keraguan yang sangat mendalam. Sewaktu saya mulai mengenal itu seumur hidupkku mengapa berbeda disini?Tak pernah aku menduga pikiranku akan begitu peka, karna mungkin sangat jauh dari yang kubayangkan. Yang palaing tua disana menjelaskan tetapi seakan belum terjawab satu pun pertanyaan yang sangat meragukan itu.

Aku begitu sesak, pulang dari sana seakan membawa 1001 pertanyaan, yang meragukan. Mengapa begitu saya temukan disini, siapa yang salah. Dulunya saya sudah mendengar yang seperti ini tapi saya tidak percaya karna saya yakin saya tahu semua tentang itu. Tapi benar2 aku menemukan suatu yang janggal disini .

Pulang dari sana aku berkunjung kerumah teman, pertanyaan temanku yang mendesak, menanyakan saya dari sana membuatku teringat lagi, membuatku bertanya, Tuhan apa aku tetap disana?

Malam itu aku mulai berdoa, memulai suatu janji ditempat itu, aku harus berdoa. Saat doa khusus air mataku begitu deras mengalir, Tuhan mengapa begitu berbeda, mengapa begitu besar keraguan ini, Tuhan engkau mengantarkanku disana, tapi itu sangat meragukkanku, apakah aku tetap mengikuti padahal itu sangat jauh dari yang kuketahui sebelumnya. Berharap doa yang sangat tulus itu, aku menemukan jawaban, karna aku sangat dan sangat membutuhkan jawaban saat itu.

Saat melakukan aktivitas lain, seakan ada jawaban yang bisa menutupi keraguanku. Aku akan tetap disana, karna Tuhan yang mengantar ku ke sana. Dan itulah jalan terbaik bagiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PInk Rose & Glory

PInk Rose & Glory

Pink Rose & HardWork

Pink Rose & HardWork