Sabtu, 02 Oktober 2010

Buku di Indonesia itu mahal

Menciptakan suatu buku adalah suatu hal yang sangat berharga bagi seorang penulis. Dimana seorang penulis itu harus menulis lembaran-lembaran dan akhirnya menjadikanya sebuah buku. Mulai dari menghayal, memilih kata, menulis, mengedit, melengkapi, dan membuatnya sebuah buku yang menarik perhatian yang membacanya. Dengan proses yang begitu panjang, dan harus mengeluarkan ide-ide yang cemerlang, seorang penulis memperhitungkan biaya pembuatan buku dengan lumayan mahal.

Meningkatnya teknologi sudah mengubur keinginan menulis seseorang .Orang lebih memilih praktis , cepat, mendengarkan TV, dan disibukkan dengan hal- hal yang tidak begitu penting dan hanya menenangkan sesaat. Membaca dan menulis sudah menjadi hal yang melelahkan dan menyita waktu bagi kita . Penulis-penulis lama akhirnya semakin lama semakin berkurang tanpa diikuti dengan lahirnya penulis yang baru. Dan kurangnya minat membaca dari masyarakat sehingga penjualan tidak berjalan dengan baik. Ini adalah salah satu membuat buku di Indonesia itu mahal dan suatu hal yang menjadi unik di masyarakat.

Untuk saat ini, buku yang diciptakan hanya untuk pelajar yang berprogram. Buku-buku sesuai dengan kurikulum yang ditentukan pemerintah. Dan itupun dibaca pelajar hanya untuk memenuhi ujian yang disediakan pemerintah, tanpa menambah daya pikir untuk minciptakan suatu hal yang baru. Buku untuk pelajar juga mahal dan mereka sangat terbeban untuk memperoleh buku.Adapun buku-buku tersebut tidak maksimal di pahami hanya sebagai hapalan belaka.

Bila kita mencari di internet sangat susah untuk mencari buku gratis yang penulisnya orang Indonesia dan menggunakan bahasa Indonesia. Dan jika dibanding dengan buku luar negri sangat gampang dicari, tetapi itu akan menjadi suatu kesulitan karena bahasa Inggris masih hal yang belum pamilar bagi masyarakat Indonesia. Kesulitan dalam mencari buku hanya didalam golongan kecil, karna peminat membaca itu sangat minim.

Apakah sebenarnya membaca itu suatu hal yang menyita waktu?
Mungkin bagi yang belum paham, itu suatu hal yang menyita waktu dan mungkin lebih buruk lagi, membosankan, dan melelahkan mata.

Membaca itu sebenarnya akar dari pengetahuan. Semua yang tertulis dalam buku itu adalah suatu hal yang sangat penting dan berguna. Dimana seorang penulis memberikan ide-ide yang baik dalam menyampaikan supaya orang mengerti dengan maksud tulisan tersebut. Sebagian besar orang menulis karena menemukan sesuatu yang berharga dalam hidupnya, baik itu suatu keberhasilan dan terkenalnya seseorang dalam suatu hal. Dan buku-buku seperti ini sangat berguna, dimana apabila kita mengikuti sebuah buku, bagaimana perjalanan seseorang mencapai sukses, kita akan lebih gampang. Penulis pasti dalam mencapai suatu keberhasilan, akan banyak mengalami suatu kegagalan, kecil maupun besar. Dia akan menuliskanya, saat dia mengalami kegagalan dan bagaimana dia dalam menanggulanginya. Jadi kita sebagai pembaca akan mengikuti saran dari penulis tanpa mengalami kegaglan itu lagi untuk kedua kalinya dalam masalah yang sama.

Tapi kadang buku tentang perjalanan seseorang sangat tebal. Kita akan menghabiskan waktu berjam-jam dalam membaca buku tersebut dengan konsentrasi yang lumayan focus. Tapi itu akan lebih bermakna jika kita mengikuti apa yang ada dalam buku tersebut karena kita sudah bisa memprediksi apa yang akan kita hadapi. Tapi apabila kita tidak mengetahui dan menggunakan apa yang hanya dalam pikiran kita, maka kegagalan itu tidak akan bisa kita prediksi, sehingga kita akan mengalaminya dulu baru kita mencapai suatu keberhasilan kalau memang itu bisa berhasil. Dan perlu dipahami, kita akan lebih cepat berhasil dari pengalaman seseorang yang sudah berhasil.

Inilah yang membuat masyarakat Indonesia bodoh, kurang disadari pentingnya membaca dalam menyambung kehidupan. Kita lebih cenderung memilih kuliah tinggi-tinggi dengan titel yang tinggi, padahal belum tentu wawasannya luas. Lamanya seseorang dalam bangku perkuliahan bukan suatu ukuran dengan pengetahuan yang banyak. Bisa saja pengetahunya tinggi, tapi dalam inplementasinya sangat kurang dan bisa dibilang tak bisa digunakan. Tetapi akan lebih baik jika dibarengi dengan minat baca yang kuat untuk menambah wawasan yang luas.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PInk Rose & Glory

PInk Rose & Glory

Pink Rose & HardWork

Pink Rose & HardWork